Selasa, 14 Mei 2013

Sejarah Perkembangan Bahasa Pemrograman C

Sekilas Bahasa C :
- Bersumber dari bahasa BCPL (Martin Richards -1967) dan B (Ken Thompson -1970)
- C diciptakan Dennis Ritchie dari Bell Laboratories pada tahun 1972 dan diimplementasikan pada komputer DEC PDP-11
- Pada 1978 Dennis Ritchie dan Brian Kernighan kemudian mempublikasikan buku The C Programming Language yang semakin memperluas pemakaiannya dan dijadikan standar oleh ANSI (American National Standard Institute) pada tahun 1989
- C kemudian dikembangkan lagi oleh Bjarne Stroustrup menjadi C++ (1986)
- C dan/atau C++ banyak digunakan (sehingga menjadi ‘standar’) sebagai bahasa pemrograman untuk membuat sistem operasi.
- Kebanyakan bahasa pemrograman digunakan untuk menulis software aplikasi, yaitu software yang melakukan tugas-tugas user. Sebagai contoh: aplikasi perhitungan gaji, aplikasi pemesanan tiket pesawat, dll.
- Bahasa C dan C++, selain digunakan untuk menulis software aplikasi, juga bisa digunakan untuk menulis software sistem, yaitu software yang melakukan tugas-tugas yang diperlukan agar operasi dari sistem komputer bisa berjalan dengan baik.
- Karena komputer hanya bisa mengerti bahasa mesin, maka program yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (source program/program sumber)harus ditranslasi ke dalam bahasa mesin (object program/program objek) sebelum dieksekusi.
Kompiler :
Untuk mengkompilasi program dengan bahasa C dapat menggunakan TCWIN45 ataupun Dev-C++.
Program Dev-C++ dapat didownload di :
Flowchart Langkah-Langkah Penyiapan Program :
Metode Pengembangan Software :
1. Menspesifikan kebutuhan masalah
Kita harus dapat menspesifikasikan masalah dengan jelas dan tidak umbiguous dan memiliki pemahaman yang jelas mengenai apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut
2. Menganalisis masalah
Kita harus dapat mengidentifikasi masalah berkaitan dengan:
- Input
- Output
- Kebutuhan tambahan atau batasan dari penyelesaian masalah
- Format dari output (dalam bentuk tabel, file, atau yang lain)
- Daftar variabel dan hubungan antar variabel (bisa dinyatakan dalam rumus)
3. Merancang/mendesign algoritma untuk menyelesaikan masalah
Dalam tahap design, kita menyusun algoritma (daftar langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah) dan memverifikasi apakah algoritme yang kita susun dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan yang kita inginkan.
4. Mengimplementasikan algoritma
Pada tahap ini dilakukan penulisan program, yaitu mengkonversi algoritme yang disusun pada tahap sebelumnya ke dalam bahasa pemrograman yang dipilih.
5. Mentest dan memverifikasi program
Setelah program sudah bisa dieksekusi, dilakukan pengetesan program dengan berbagai macam data, sehingga bisa diverifikasi bahwa program sudah bekerja sesuai dengan kebutuhan pada berbagai situasi yang mungkin dihadapi oleh program.
6. Memelihara dan meng-update program
Pemeliharaan dan peng-update-an program mencakup modifikasi program untuk menghilangkan error yang sebelumnya tidak terdeteksi dan untuk menjaga agar program tetap up-to-date (sesuai) dengan kebijakan pemerintah ataupun dengan perubahan kebijakan oganisasi.
Contoh Kasus :
Suatu dealer minyak menampung minyak jualannya di dalam drum-drum. Sementara semua pembeli selalu membeli minyak dengan membawa wadah yang sama berupa jerigen. Pemilik dealer agak kesulitan untuk menghitung harga minyak yang dibeli oleh pembeli, karena pembeli selalu membeli minyak dengan satuan jerigen (misalnya 3 jerigen, atau 3.5 jerigen), sementara harga jual yang diketahui adalah rupiah per drum, yaitu 100.000 rupiah per drum. Diketahui bahwa 1 jerigen isinya sama dengan 1/20 drum. Bisakah anda membantu pemilik dealer untuk memudahkan perhitungan harga total minyak yang dijual ke setiap pembeli?
Penyelesaian :
Konversi Minyak dari Jerigen ke Drum
Algoritma awal :
1. Masukkan jumlah minyak dalam jerigen
2. Konversi jumlah minyak dari jerigen ke drum
3. Mengalikan jumlah minyak dalam drum dengan harga per drum
4. Tampilkan jumlah uang yang harus dibayar
Penghalusan algoritma :
1. Masukkan jumlah minyak dalam jerigen
2. Konversi jumlah minyak dari jerigen ke drum
2.1. Jumlah minyak dalam jerigen adalah 0.05 kali jumlah minyak dalam drum.
3. Mengalikan jumlah minyak dalam drum dengan harga per drum
3.1. Harga per drumnya adalah Rp. 100.000,00

4. Tampilkan jumlah uang yang harus dibayar
Implementasi :
/* Konversi minyak dari jerigen ke drum */
#include /* definisi printf, scanf */
#define harga_per_drum 100000
#define jerigen_per_drum 0.05
int main(void)
{
double jerigen; /*input: minyak dalam jerigen*/
double bayar; /*output: uang yg harus dibayar*/
/* memasukkan jumlah minyak dalam jerigen */
printf("Masukkan jumlah minyak dalam jerigen : ");
scanf("%Lf",&jerigen);
/* konversi minyak ke drum kemudian dikali harga per drum*/
bayar = jerigen * jerigen_per_drum * harga_per_drum;
/* tampilkan jumlah uang yang harus dibayar */
printf("Uang yang harus dibayar adalah %Lf \n",bayar);
system("pause");
return(0);
}
Contoh Hasil Running Program :

Artikel Terkait:

Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))