Beberapa
software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan dalam aplikasi program
antara lain :
1. MySQL
MySQL adalah
sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (bahasa inggris : data
management system) atau DNMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6
juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL),
tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL . Tidak seperti Apache yang
merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan cipta untuk code
sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori
oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh
hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : david axmark, allan larsson, dan
Michael “monthy widenius.
1. free
(bebas didownload)
2. stabil
dan tangguh
3. fleksibel
dengan berbagai pemrograman
4. Security
yang baik
5. dukungan
dari banyak komunitas
6. kemudahan
management database
7. mendukung
transaksi
8.
perkembangan software yang cukup cepat.
2. ORACLE
Sejarah Singkat Oracle
Perusahaan
Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob Miner, Ed
Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer)
selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada
pembuatan database server di mainframe. Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan
sejarah dan teori database relasional. Teori database relasional diperkenalkan
hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large
shared data banks) dan seorang penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun
1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan model relasional ini dalam
bahasa SQL, dengan produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan keampuhan SQL
dan model relasional (nantinya akan berpengaruh pada ketertinggalan IBM di
pasar database-server sistem operasi Unix dan Windows ).
Larry
melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi database
relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah “way of the
future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model relasional di produk
Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model nonrelasional. Oracle
menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server di mainframe,
terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle (versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997). Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Pengertian
Oracle
Oracle adalah relational database management
system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan
terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena
kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
=> Dapat
bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
=> Menangani
manajemen space dan basis data yang besar
=> Mendukung
akses data secara simultan
=> Performansi
pemrosesan transaksi yang tinggi
=> Menjamin
ketersediaan yang terkontrol
=> Lingkungan
yang terreplikasi
Database
merupakan salah satu komponen dalam teknologi informasi yang mutlak diperlukan
oleh semua organisasi yang ingin mempunyai suatu sistem informasi yang terpadu
untuk menunjang kegiatan organisasi demi mencapai tujuannya. Karena pentingnya
peran database dalam sistem informasi, tidaklah mengherankan bahwa terdapat
banyak pilihan software Database Management System (DBMS) dari berbagai vendor
baik yang gratis maupun yang komersial. Beberapa contoh DBMS yang populer
adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle
merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, namun banyak orang
memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle. Keluhan-keluhan yang mereka
lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah terlalu sulit untuk digunakan,
terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle dijuluki dengan istilah “ora
kelar-kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai” dalam bahasa Jawa. Jika
dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka Oracle lebih terlihat
tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada MySQL meskipun harganya
sangat mahal.
Namun yang
mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS yang dirancang
khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah.
Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil
atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang
berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi
tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus menerus
bertambah besar.
Kelebihan
Dan Kekurangan Oracle
Fleksibilitas
adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan dan kondisi
khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai contoh, organisasi yang besar
membutuhkan server yang terdistribusi dan memiliki redundancy sehingga
pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak terganggu jika ada server yang
mati. Organisasi tersebut juga mempunyai berbagai macam aplikasi yang dibuat
dengan beragam bahasa pemrograman dan berjalan di berbagai platform yang
berbeda. Oracle memiliki banyak sekali fitur yang dapat memenuhi tuntutan
fleksibilitas dari organisasi besar tersebut. Berbagai fitur tersebut membuat
Oracle menjadi DBMS yang rumit dan sulit untuk dipelajari, namun itu adalah
harga yang harus dibayar untuk mendapatkan fleksibilitas yang dibutuhkan dalam
sistem informasi di organisasi yang berukuran besar.
Skalabilitas
mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang dengan penambahan sumber daya.
Organisasi yang besar harus mampu melakukan transaksi data dalam volume yang
besar dan akan terus bertambah besar. Jika dijalankan hanya pada satu server
saja, MySQL memang bisa berjalan lebih cepat daripada Oracle. Namun jika satu
server sudah tidak bisa lagi menangani beban yang terus bertambah besar,
kinerja MySQL mengalami stagnasi karena keterbatasan server tersebut. Namun
Oracle mendukung fitur Grid yang dapat mendayagunakan lebih dari satu server
serta data storage dengan mudah dan transparan. Hanya dengan menambahkan server
atau data storage ke dalam Oracle Grid, maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat
terus berkembang untuk mengikuti beban kerja yang terus meningkat.
Demikianlah
salah satu (atau dua) keunggulan dari Oracle. Tidaklah mengherankan bahwa
meskipun Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia,
perusahaan-perusahaan besar memilih Oracle dan tidak menggunakan DBMS seperti
MySQL yang gratis karena mereka membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas
dalam sistem informasi yang mereka gunakan.
3. FIREBIRH
Sejarah
Firebird
Firebird
adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database Management System) yang
bersifat open source. Awalnya adalah perusahaan Borland yang sekitar tahun 2000
mengeluarkan versi beta dari aplikasi database-nya InterBase 6.0 dengan sifat
open source. Namun entah kenapa tiba-tiba Borland tidak lagi mengeluarkan versi
InterBase secara open source, justru kembali ke pola komersial software. Tapi
pada saat yang bersamaan programmer-progammer yang tertarik dengan source code
InterBase 6.0 tersebut lalu membuat suatu team untuk mengembangkan source code database
ini dan kemudian akhirnya diberinama Firebird.
Pengembangan
codebase Firebird 2 dimulai pada awal pengembangan Firebird 1, dengan
memporting kode Firebird 1 berbasis C ke dalam bahasa C++ dan merupakan
pembersihan kode secara besar-besaran. Firebird 1.5 merupakan rilis pertama
dari codebase Firebird 2. Pengembangan ini merupakan satu kemajuan signifikan
bagi para developer dan seluruh tim dalam project Firebird, namun tentu ini
bukan akhir dari tujuan. Dengan dirilisnya Firebird 1.5, pengembangan lebih
lanjut difokuskan pada Firebird versi 2.
Pada bulan
April 2003, Yayasan Mozilla memutuskan mengganti nama web browser mereka dari
”Phoenix” menjadi ”Firebird”. Keputusan ini ditanggapi dengan serius oleh
proyek Firebird Database dengan asumsi bahwa hal tersebut bisa membingungkan
user karena dua produk berbeda menggunakan nama yang identik. Protes atas hal
ini berlanjut hingga para pengembang Mozilla membuat satu pernyataan yang jelas
bahwa nama Firebird dalam kenyataannya adalah ”Mozilla Firebird”. Pernyataan
ini juga membuat memperjelas bahwa nama Mozilla Firebird merupakan sebuah
”codename” atas proyek web browser yang tengah dikerjakan oleh Mozilla. Pada
tanggal 9 Februari 2004, Mozilla akhirnya mengganti kembali nama browser mereka
sebagai Mozilla Firefox, Dengan demikian hal tersebut secara otomatis
menghilangkan kebingungan para pengguna.
Firebird dan
Interbase. Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen
basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar
ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun
pada sejumlah platform Unix. Firebird ini diarahkan dan di-maintain oleh
FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase versi open source
milik Borland. Karena itulah Interbase dan Firebird sebenarnya mempunyai CORE
yang sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh Borland.
Namun dalam
perkembangannya, Interbase yang komersial di-bundle oleh Borland menjadi
Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase yang dikembangkan oleh komunitas
Open Source, sehingga menjadikannya sebagai produk Database Server yang FREE.
Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas beda karena produk komersial dan
free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada banyak yang sama, namun pengayaan
Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih luwes, terutama dalam koneksi
client-server (port) dan integritasnya. Modul-modul kode baru ditambahkan pada
Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s Public License (IDPL),
sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di bawah
InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi modifikasi
dari Mozilla Public License 1.1.
Pengguna
Firebird
Open source
DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase 6.x open-source. Jika pernah
menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-SQL Server, Oracle, DB2, Informix,
dan lain-lain, kita tidak akan kesulitan dalam mengenal Firebird. Mengapa
Firebird? banyak orang menggunakan produk RDBMS yang sudah populer, dan
harganya pun sangat mahal, sehingga banyak yang ingin belajar harus mencari
versi ‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar. Alasannya sederhana,
ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah membayar.
Kalangan-kalangan
seperti inilah yang seringkali memanfaatkan Firebird. Produk ini gratis dan
berkelas enterprise. Selain itu Firebird juga digunakan para pelaku bisnis,
mereka ingin solusi sistem informasi berskala besar (enterprise), namun mereka
juga ingin menghindari harga yang sangat mahal dan biaya maintenance yang juga
sangat mahal. Produk ini mampu bersaing dengan produk-produk berkelas seperti
Ms-SQL Server atau Oracle sekalipun, dalam segala hal fitur, kecepatan,
performa, apapun anda menamakannya, Firebird benar-benar bisa dibandingkan,dan
yang lebih penting Firebird is totally Free.
Kalau memang
Firebird Hebat, berkelas, dan gratis, mengapa Firebird kurang populer saat ini?
jawabannya sederhana, Firebird mempunyai developer yang tangguh, support yang
tangguh, tetapi Firebird tidak mempunyai marketing yang tangguh.
Kemampuan
dan Kelebihan Firebird
Kita bisa
melihat berbagai macam aktivitas dan kemampuan Firebird pada situs officialnya
yang beralamat di www.firebirdsql.org. Banyak sekali fasilitas menarik
yang ditawarkan oleh Firebird (ini bisa dibandingkan dengan fasilitas yang
ditawarkan oleh MySQL). Firebird memiliki rata-rata fasilitas yang dimiliki
oleh sebuah komersial database misalnya seperti stored procedure, trigger,
sistem backup, replikasi dan tools sql yang lengkap. Firebird juga support
dengan ANSI SQL yang berarti akan semakin memudahkan Anda dalam proses migrasi
antar database platform.
Beberapa
kemampuan dari open source DBMS ini antara lain: (1) Firebird support dengan
transaksi layaknya pada database komersial lainnya. Sebuah transaksi bisa di-commit
atau di-rollback dengan mudah. Bahkan Firebird support dengan savepoint pada
suatu transaksi dan kita bisa melakukan rollback kembali ke savepoint yang kita
tentukan tadi (ini mirip seperti fasilitas pada Oracle).(2) Firebird
menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu foreign key.(3) Firebird
support row level locks, secara default Firebird menggunakan apa yang disebut
dengan multi-version concurrency system. Ini artinya bahwa semua session pada
database akan melihat data yang lama sampai data yang baru sudah di-commit ke
dalam database.
Sebagai alternative untuk locking juga bisa digunakan perintah select… for update with lock.(4) Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang dijumpai dalam Oracle yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete. Ini berbeda dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL Server yang menggunakan tabel virtual inserted dan deleted.(5) Firebird bisa melakukan replikasi, solusi untuk replikasi kebanyakan dibuat oleh pihak ketiga, tetapi sebenarnya teknik replikasi ini seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi insert, update atau delete ke dalam database. (6) Firebird support dengan multiple data file, ya, Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file sebagai single logic database. Ini sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk mengadministrasi database. (7) Software untuk mengadministrasi mudah didapat karena banyak sekali software untuk mengadministrasi database Firebird, misalnya saja EMS IB Manager, IBConsole, isql, FBManager, Marathon dan banyak lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada yang komersial atau bahkan ada yang open source. (8) Library connection untuk Firebird yang sudah tersedia ada banyak, ada driver untuk ODBC, JDBC bahkan .NET database provider. Bahkan dari PHP juga sudah disediakan library untuk koneksi ke database Firebird ini. (9) Banyaknya fasilitas support dan maintenance karena banyaknya komunitas Firebird. Di Indonesia sendiri komunitas yang sering menggunakan Firebird biasanya adalah programmer Delphi. Kalau di luar negeri sudah sangat banyak sekali komunitasnya, mulai dari komunitas developer, Firebird architect, Firebird test dan lain sebagainya. Anda bisa mencarinya di Yahoo! Groups www.yahoogroups.com dengan kata kunci Firebird.
Sebagai alternative untuk locking juga bisa digunakan perintah select… for update with lock.(4) Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang dijumpai dalam Oracle yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete. Ini berbeda dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL Server yang menggunakan tabel virtual inserted dan deleted.(5) Firebird bisa melakukan replikasi, solusi untuk replikasi kebanyakan dibuat oleh pihak ketiga, tetapi sebenarnya teknik replikasi ini seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi insert, update atau delete ke dalam database. (6) Firebird support dengan multiple data file, ya, Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file sebagai single logic database. Ini sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk mengadministrasi database. (7) Software untuk mengadministrasi mudah didapat karena banyak sekali software untuk mengadministrasi database Firebird, misalnya saja EMS IB Manager, IBConsole, isql, FBManager, Marathon dan banyak lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada yang komersial atau bahkan ada yang open source. (8) Library connection untuk Firebird yang sudah tersedia ada banyak, ada driver untuk ODBC, JDBC bahkan .NET database provider. Bahkan dari PHP juga sudah disediakan library untuk koneksi ke database Firebird ini. (9) Banyaknya fasilitas support dan maintenance karena banyaknya komunitas Firebird. Di Indonesia sendiri komunitas yang sering menggunakan Firebird biasanya adalah programmer Delphi. Kalau di luar negeri sudah sangat banyak sekali komunitasnya, mulai dari komunitas developer, Firebird architect, Firebird test dan lain sebagainya. Anda bisa mencarinya di Yahoo! Groups www.yahoogroups.com dengan kata kunci Firebird.
4. Microsoft
SQL server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak
relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan
proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft
SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server.
Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.
DBMS
merupakan suatu system perangkat lunak untuk memungkinkan user (pengguna) untuk
membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan
efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan mamanipulasi data
yang ada. Sedangkan RDBMS atau Relationship Database Management System
merupakan salah satu jenis DBMS yang mendukung adanya relationship atau hubungan
antar table. RDBMS (Relational Database Management System) adalah perangkat
lunak untuk membuat dan mengelola database, sering juga disebut sebagai
database engine. Istilah RDBMS, database server-software, dan database engine
mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS bukanlah database. Beberapa contoh
dari RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Server, MySQL, DB2, Ms Access.
5. Visual
Foxpro 6.0
Pada tahun
1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk menyaingi dBase II Ashton-Tate.
Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak kecil yang berisi bahasa
pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro memperkenalkan GUI (Graphical
Unit Interface) pada tahun 1989. FoxPro berkembang
menjadi Visul FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan
dan dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0
dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop dan
client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web. Dengan
adanya Visual Studio, FoxPro menjadi anggotanya.
Sasaran utama Visual Studio adalah menyediakan alat
bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka perangkat lunak yang memenuhi
tuntutan zaman.
Model data
yang digunakan Visual FoxPro adalah model relasional. Model
Relasional merupakan
model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami oleh pengguna,
serta merupakan paling popular saat ini.
Model ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut
relasi atau table), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel
atau baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menghilangkan kemubajiran data dan mengunakan kunci tamu untuk
berhubungan dengan relasi lain.
6. Database
Desktop Paradox
Database
desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program terpisah yang langsung
terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat beberapa DBMS yang
terintegrasi di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase,
Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan interbase. Dari beberapa DBMS
tersebut kita akan memilih salah satu yaitu Paradox yang akan dibahas lebih
lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada 1 file database hanya
mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain yang mengizinkan beberapa tabel pada
1 file database seperti pada Ms. Acces.
Posting Komentar