AMD (Advanced Micro Devices, Inc) merupakan salah satu
perusahaan semikonduktor multinasional Amerika Serikat yang berbasis di
Sunnyvale, California yang mengembangkan prosesor komputer dan teknologi yang
terkait untuk pasar konsumen dan komersial. Produk yang utama termasuk
mikroprosesor, chipset motherboard, embedded prosesor kartu grafis (GPU) dan
prosesor untuk server, workstation dan komputer pribadi (PC), dan teknologi
prosesor untuk perangkat genggam, televisi digital, mobil, konsol game, dan
aplikasi lainnya yang terdapat sistem. AMD memiliki beberapa produk
mikroprosesornya yang ditawarkan di pasaran, yakni:
1.
Turion 64
2.
Duron
3.
Sempron
4.
Kryptonite (K5)
5.
NexGen (K6 / K6 MMX / K6-2 / K6-3)
6.
Athlon (K7)
7.
Opteron (AMD64 / K8)
8.
Athlon64 (K8L)
9.
Phenom (K10)10)
Advanced
Micro Devices (AMD) didirikan pada tanggal 1 Mei 1969, oleh sekelompok mantan
eksekutif dari Fairchild Semiconductor, termasuk Jerry Sanders III, Ed Turney,
John Carey, Sven Simonsen, Jack Gifford dan tiga anggota dari tim Gifford,
Frank Botte, Jim Giles, dan Larry Stenger. Perusahaan ini dimulai sebagai
produsen chip logika, kemudian memasuki bisnis chip RAM pada tahun 1975. Pada
tahun yang sama, ini memperkenalkan klon reverse-engineered dari mikroprosesor
Intel 8080. Selama periode ini, AMD juga dirancang dan diproduksi serangkaian
elemen prosesor bit-slice (Am2900, Am29116, Am293xx) yang digunakan dalam
desain berbagai komputer mini.
Selama
waktu itu, AMD berusaha untuk merangkul perubahan yang dirasakan terhadap RISC
dengan mereka sendiri 29K prosesor AMD, dan mereka berusaha untuk membuat
variasi pada grafis dan perangkat audio serta memori EPROM. Ia memiliki
beberapa sukses pada pertengahan 1980-an dengan AMD7910 dan AMD7911 “World
Chip” modem FSK, salah satu perangkat multistandar pertama yang menutupi kedua
Bell dan nada CCITT sampai dengan 1200 baud half duplex atau full duplex
300/300. The 29K AMD selamat sebagai prosesor tertanam dan Spansion AMD
spin-off terus membuat memori flash industri terkemuka. AMD memutuskan untuk
pindah persneling dan hanya berkonsentrasi pada mikroprosesor Intel yang
kompatibel dan memori flash, menempatkan mereka dalam kompetisi langsung dengan
prosesor Intel yang kompatibel untuk x86 dan memori flash mereka pasar sekunder Setelah akhir tahun 1980-an, beberapa pengembang chipset, sperti
AMD (Anvaced Micro Devices) dan Cyrix mulai menantang Intel, dengan memproduksi
sendiri chip prosesor “Intel-competibel”.
Chip tersebut mendukung rangkaian instruksi yang ada di
prosesor Intel. Harganya lebih murah, dan kadang mempunya kemampuan yang lebih
dibandingkandengan produk Intel. AMD mulai menggebrak pasaran dengan prosesor
buatan sendiri tahun 1996, degan merilis AMD K5. Sebelumnya, AMD sudah membuat
prosesor seperti AM486 pada masa Intel 386 dan 486, namun masih di bawah lisensi
Intel. AMD K5 ini mendapat respon yang baik. Kemudian ada AMD K6 yang dirilis
pada tahun 1997, dengan kecepatan 166 dan 200MHz. Prosesor ini memang dirilis
untuk diadu dengan kemampuan prosesor Intel. Kelebihan dari prosesor-prosesor
AMD adalah kemempuannya untuk di overclock. Sama dengan AMD, setelah
memproduksi prosesor X86 untuk Intel pada masa Intel 286 dan 386, Cyrix
memutuskan untuk memebuat sendiri dengan merilis Cyrix 486 DX-4 untuk pertama
kalinya di awal 90-an. Dilanjutkan pada tahun 1995, Cyrix merilis Cyrix 6X86,
prosesor dengan kecepatan tinggi di angkatannya, yang sayangnya punya masalah
pada kompatibilitas dan panas. Pada tahun 1999 Cyrix dibeli oleh VIA,
perusahaan chipset asal Taiwan. Sampai sekarang perkembangan microprosesor
masih terus berlanjut dan Intel tetap merajai dunia microprosesor. Hal ini juga
tidak terlepas dari Hukum Moore, yakni hukum yang dilontarkan oleh Gordon Moore
pada tahun 1965. Kala itu, Moore memprediksikan jumlah transistor yang ada pada
integrated circuit (IC) akan berlipat ganda setiap tahunnya. Pernyataan ini
diperbaharui Moore di tahun 1995, dengan penelitian bahwa kelipatan ganda
jumlah transistor hanya akan terjadi setiap dua tahun sekali. Hukum Moore
sampai sekarang menjadi panduan bagi Intel untuk memacu prosesornya agar
semakin andal, terutama peningkatan kecepatan dengan penuerunan harga yang
sangat signifikan. Meski pertumbuhan kecepatan prosesor sempat mengalami
masa-masa stagnan, namun pertumbuhan kecepatan prosesor Intel mengalami
peningkatan yang mengseankan. Banyak ahli teknologi informasi di seluruh dunia,
termasuk Gordon Moore, berharap hukum Moore dapat bertahan paling tidak sampai
dua dekade mendatang (sejak tahun 2008).
AMD adalah terbesar kedua pemasok global mikroprosesor
berdasarkan arsitektur x86 setelah Intel Corporation, dan ketiga terbesar
pemasok unit pengolahan grafis. Ia juga memiliki 21 persen dari Spansion,
pemasok non-volatile memori flash. Pada tahun 2007, AMD berada pada peringkat
kesebelas antara produsen semikonduktor dari segi pendapatan. Pabrik pertamanya
berada wilayah di Austin, Texas, Amerika dan pabrik kedua berada di Dresden,
Jerman yang ditetapkan untuk memproduksi Athlon saja. Meskipun kiprahnya dalam
dunia mobile processor masih dapat dibilang baru dibandingkan Intel, sepak
terjang AMD memiliki beberapa cerita unik yang patut dituturkan.
Pada tahun 2003, tampaknya perseteruan antara Int el dan AMD berada pada tingkat tertingginya dan mempengaruhi perkembangan prosesor mobile dari AMD. Peluncuran prosesor Intel Pentium 4 revisi C, tidak menimbulkan sifat reaktif AMD dengan meluncurkan prosesor baru. AMD lebih memilih untuk diam dan lebih mengkonsentrasikan untuk membawa prosesor generasi kedelapan secepatnya ke tangan konsumen. Penantian yang panjang ini akhirnya direalisasikan oleh AMD dengan memperkenalkan prosesor generasi kedelapan yang disebut dengan nama Athlon 64 pada akhir tahun 2003. Perkenalan Athlon 64 langsung membuat penikmat dan pemerhati teknologi komputer jatuh cinta pada prosesor tersebut. Salah satu feature utama yang mengontribusikan tingginya kinerja prosesor Athlon 64 adalah penyertaan on-die memory controller. Feature tersebut berarti kecepatan akses memori menjadi tinggi karena berjalan dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan prosesor. Athlon bukan satu-satunya prosesor desktop yang dipilih untuk dijadikan prosesor mobile saja. Beberapa model prosesor AMD Sempron juga digunakan sebagai prosesor mobile.
Pada tahun 2003, tampaknya perseteruan antara Int el dan AMD berada pada tingkat tertingginya dan mempengaruhi perkembangan prosesor mobile dari AMD. Peluncuran prosesor Intel Pentium 4 revisi C, tidak menimbulkan sifat reaktif AMD dengan meluncurkan prosesor baru. AMD lebih memilih untuk diam dan lebih mengkonsentrasikan untuk membawa prosesor generasi kedelapan secepatnya ke tangan konsumen. Penantian yang panjang ini akhirnya direalisasikan oleh AMD dengan memperkenalkan prosesor generasi kedelapan yang disebut dengan nama Athlon 64 pada akhir tahun 2003. Perkenalan Athlon 64 langsung membuat penikmat dan pemerhati teknologi komputer jatuh cinta pada prosesor tersebut. Salah satu feature utama yang mengontribusikan tingginya kinerja prosesor Athlon 64 adalah penyertaan on-die memory controller. Feature tersebut berarti kecepatan akses memori menjadi tinggi karena berjalan dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan prosesor. Athlon bukan satu-satunya prosesor desktop yang dipilih untuk dijadikan prosesor mobile saja. Beberapa model prosesor AMD Sempron juga digunakan sebagai prosesor mobile.
Pada awalnya, Sempron merupakan produk kelas bawah dari
Athlon XP yang ditujukan untuk konsumen dengan dana minimal. Namun pada akhir
daur hidup prosesor AMD generasi ketujuh, Sempron merupakan skema penamaan
ulang Athlon XP, khususnya pada versi Barton yang diluncurkan bulan September
tahun 2004. Oleh karena itu, semua feature Athlon XP juga terdapat di dalamnya.
Untuk
prosesor generasi kedelapan, AMD mengambil dua rute yang cukup berbeda dalam
menawarkan prosesor mobile-nya. Pada pasar menengah ke bawah, AMD masih tetap
menggunakan nama Sempron pada prosesor mobile generasi kedelapannya. Namun
untuk pasar prosesor mobile menengah ke atas, AMD memutuskan untuk mengusung
sebuah nama baru, yaitu Turion 64. Ketika AMD merancang generasi ke-delapan
dari prosesor mereka, AMD menaruh perhatian yang cukup besar pada pengembangan
prosesor mobile. Tampaknya, AMD cukup serius menantang Intel di setiap segmen
pasar prosesor. Pada pertengahan tahun 2005, Turion 64 diluncurkan oleh AMD
untuk menghadang laju Intel yang cukup sukses dengan prosesor mobilenya, yaitu
Pentium M. Secara teknis, Turion 64 adalah Mobile Athlon 64 yang diganti
namanya dengan proses produksi 90 nm. Prosesor ini bekerja dengan mendukung
memory controller single channel DDR400. Kehadiran Turion 64 membuka sebuah
peluang pasar baru bagi AMD. Salah satu keunggulan yang dimiliki pada waktu
peluncuran pertamanya adalah dukungan ekstensi 64-bit secara default oleh
Turion 64. Hal ini memang terkesan sederhana karena pada waktu itu, aplikasi
yang menggunakan ekstensi 64-bit masih sedikit. Akan tetapi, bagi mereka yang
menginginkan investasi mereka dihargai dengan inovasi, penggunaan Turion 64-bit
dapat diartikan bahwa mereka tidak perlu lagi melakukan upgrade notebook ketika
aplikasi 64-bit sudah menjadi mainstream.Keunggulan lainnya yang dimiliki oleh
prosesor AMD mobile terbaru ini adalah sifatnya yang stand-alone atau berdiri
sendiri (tidak seperti platform Centrino ciptaan Intel). Dengan skema
kemandirian ini, notebook dengan prosesor Turion 64 dapat dijual dengan harga
yang relatif lebih murah karena tidak diperlukannya peralatan yang telah disertifikasi
dan disetujui oleh AMD. Dan pada akhirnya, produsen notebook bebas memilih
kombinasi perlengkapan dan peripheral yang dapat digunakan dengan Turion 64.
Sayangnya, dengan skema kemandirian tersebut, kualitas dan kinerja notebook
berbasis prosesor Turion 64 cukup bervariasi dari satu merek ke merek
lain.Meskipun telah beberapa kali ditunda, akhirnya pada bulan Mei 2006, AMD
mengumumkan peluncuran. Turion 64 X2, merupakan generasi penerus Turion 64
tersebut hadir dengan teknologi dua inti dan beberapa peningkatan fitur. Tidak
hanya sekadar menambahkan inti kedua saja, Turion 64 X2 membawa beberapa
perubahan yang cukup signifikan sebagai berikut; penggunaan memori DDR2
berkecepatan 667 MHz, penggunaan interface pin yang baru dengan nama S1,
teknologi virtualisasi, dan dukungan manajemen suhu terbaru.Penggunaan memori
DDR2 dengan bandwidth yang lebih besar ini memungkinkan notebook dengan
prosesor Turion 64 X2 memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Turion 64. Sementara itu, AMD menjanjikan penggunaan daya yang sama dengan
Turion 64 meskipun Turion 64 X2 menggunakan dua inti. Secara teoritis, hal
tersebut memang dapat dilaksanakan karena AMD menerapkan beberapa teknologi
pengatur suhu yang baru, seperti; Penerapan deeper sleep mode yang mengizinkan
Turion 64 X2 menggunakan listrik sesedikit mungkin ketika sedang tidak
digunakan. Dengan penggunaan dua inti, Turion 64 X2 dibekali dengan skema
pengaturan daya pada tiap-tiap inti. Hal ini tentunya mengizinkan pembagian
daya yang lebih tepat untuk tiap-tiap inti sehingga memaksimalkan penggunaan
daya.Dari segi penamaan, AMD masih berpegang teguh dengan skema penamaan dua
buah huruf yang dikombinasikan dengan angka. Ini dimaksudkan untuk
memberitahukan kepada khalayak mengenai tingkat konsumsi daya Turion 64 X2 dan
kinerja yang dimilikinya. Sebelumnya, dengan Turion 64, AMD menggunakan skema
penamaan yang sama. Format yang AMD gunakan untuk penamaan prosesor Turion 64
dan Turion 64 X2 adalah AA-11. Huruf pertama dari format tersebut melambangkan
jenis prosesornya, Turion 64 menggunakan huruf “M” sedangkan Turion 64 X2
menggunakan huruf “T”. Huruf kedua yang digunakan pada skema penamaan ini
adalah tingkat konsumsi daya dimana abjad terawal (A) melambangkan tingkat
konsumsi daya tertinggi, sedangkan abjad terakhir (Z) melambangkan konsumsi
daya yang terhemat. Sementara itu, dua angka terakhir melambangkan nilai
kinerja yang dimiliki prosesor tersebut. Tampaknya kali ini, AMD tidak lagi
menggunakan Performance Rating (PR) yang diperbandingkan dengan kecepatan
prosesor Intel.
+ komentar + 1 comment
Misi gan, izin share ya...
Terimakasih EL'S Computer atas Komentarnya di Sejarah dan perkembangan prosesor AMDAcer One 10-S100X
Price Rp 3.799.000
Spesifikasi :
Tipe Prosesor : Intel Atom Quad Core
Memori Standar : 2GB
Tipe Grafis : Intel® HD Graphics
Ukuran Layar : 10.1 Inch
Resolusi Layar : 1280 x 800
Tipe Layar : Touchscreen
Speaker : Two built-in stereo speakers
Kapasitas Penyimpanan : 32GB eMMC + 500GB HDD on Dock
Wireless Network Protocol : IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.11n
Wireless Bluetooth : Bluetooth 4.0
Sistem Operasi : Microsoft Windows 8.1
Baterai : 6000mAh
Daya Tahan Baterai : up to 5 hours
Daya / Power : External AC Adapter
Dimensi (PTL)
> Tablet : 259 x173 x 10.3 mm
> w/Dock: 259 x 181.6 x 24.3 mm
Terimakasih.... :)
Posting Komentar